Pengalaman Membesarkan Anak-2: Kekuatan Cinta, Perhatian, dan Kasih Sayang

Semua anak yang lahir ke dunia ini terlahir dengan kondisi yang sangat lemah dan tidak berdaya sehingga ia sangat tergantung kepada orangtuanya untuk bisa hidup normal. Ayah dan ibunya mempunyai peran yang sangat penting untuk menentukan masa depan sang buah hati. Selain sang buah hati sangat membutuhkan air susu dan makanan bergizi, ia juga sangat membutuhkan cinta, kasih-sayang, pemeliharaan, dan perlindungan dari orangtuanya.

Perlu Anda ketahui bahwa kekuatan cinta, perhatian, dan kasih-sayang yang diberikan orangtua kepada anaknya seringkali menjadi penangguh atau obat bagi rasa sedih dan sakit yang ia rasakan. Ketika anak sedang sedih, cemas, takut, atau sakit karena terjatuh, ia akan menjadi lebih tenang jika diberikan kasih sayang, belaian, dan  pelukan oleh orangtuanya. Perhatian dan pengertian orangtua pada apa yang dibutuhkan anak dapat membuat rasa sedih dan sakitnya berkurang atau bahkan menjadi tidak terasa lagi. Berusahalah untuk mendidik anak dengan cinta dan kasih sayang bukan dengan nafsu dan amarah. Sikapilah kenakalan anak dengan perasaan sabar dan kelembutan. Jangan sekali-kali menggunakan kekerasan, baik kekerasan verbal maupun fisik, bahkan  dengan tatapan mata yang tajam sekali pun .

Dengan berlalunya waktu, kontak penuh kasih-sayang dengan orangtua itu bukan hanya merupakan sumber kepuasan dan kebahagiaan saja bagi sang buah hati, akan tetapi juga bisa memperkuat kepribadiannya dalam menanggung semua bentuk duka derita, luka dan sakit sebagai akibat dari macam-macam deraan hidup. Selain itu, cinta dan kasih sayang orangtua juga penting sekali bagi perkembangan karakter/watak dan kehidupan emosional anak, yang kelak akan mampu mewarnai sikap hidup serta relasinya dengan individu lain. Cinta, kasih sayang, belaian, dukungan, dan perhatian orangtua dapat membuat anak hidup senang dan bahagia.

Gambar 1. Cinta dan kasih sayang orang tua penting bagi perkembangan karakter emosional anak. (Foto: My lovely wife and daughter)

Ingatlah selalu bahwa cinta dan kasih sayang merupakan komponen dasar yang utama dalam proses pendidikan dan pembentukan karakter atau akhlak anak.

Orang tua yang selalu mendidik anak-anaknya dengan rasa cinta dan kasih sayang akan membuat suasana belajar dalam rumah tangga menjadi sangat menyenangkan bagi anak. Anak tidak pernah bosan untuk meyerap setiap pelajaran yang diberikan. Karena tidak ada cara yang lebih baik untuk menawan hati anak dan memenangkan kepercayaannya selain dari mengembangkan rasa cinta dan kasih sayang oleh orang tuanya. Tidak perlu Anda menyuruh anak untuk belajar dengan ancaman, tetapi berilah pengertian kepada sang anak pentingnya belajar bagi masa depannya dengan cara yang lembut dan bertahap. Berilah penghargaan jika anak mempunyai prestasi atau keberhasilan. Jika gagal, berilah semangat agar tidak mudah menyerah dan kembali bangkit untuk berusaha.

Gambar 2. Ciptakanlah suasana yang penuh kasih sayang dalam mendidik anak agar mau belajar sehingga anak senang dan tidak merasa terpaksa ketika belajar (Foto: My lovely wife and daughter).

Dengan kekuatan cinta, perhatian dan kasih sayang suasana rumah akan menjadi tempat yang sangat menyenangkan bagi anak dan seluruh penghuninya. Sehingga rumah menjadi tempat tinggal dan berkumpulnya seluruh kegembiraan, kedamaian dan kesopanan. Rumah yang dipenuhi dengan sinar cinta dan kasih sayang akan menjadi tempat kejujuran dan segala sifat kebaikan dan kebahagiaan tinggal.

Berdasarkan penelitian, anak akan belajar mengasihi kepada sesama jika kondisi di rumah kedua orang tuanya hidup dalam suasana penuh cinta dan kasih sayang. Dengan pelajaran cinta dan kasih sayang yang diterimanya di rumah, anak akan menjadi pribadi yang lembut dan penurut. Namun sebaliknya, jika anak dibesarkan dalam suasana rumah yang penuh dengan kebencian dan kedengkian akan melahirkan watak yang gampang tersinggung dan cepat marah, hidupnya akan selalu dipenuhi oleh rasa dendam yang pada akhirnya akan merugikan anak itu sendiri dimasa dewasanya.

Jadi, berusalah ciptakan kondisi rumah yang penuh dengan keharmonisan dan kasih sayang untuk menstimulasi emosi dan kasih sayang sang anak dengan energi yang positif.

Tidak sedikit orang tua yang salah menerapkan rasa cinta dan kasih sayang dalam keluarganya. Tatapan mata penuh cinta kasih, belaian dan perbuatan serta obrolan dirumah memang perlu dan mutlak dilakukan, tapi kebanyakan orang tua lupa bahwa cinta dan kasih sayang tersebut membutuhkan penegasan dan kepastian yang tegas. Rasa cinta dan kasih sayang itu harus diucapkan dengan kata-kata yang mendidik, sehingga anak mengerti dan memahami bahwa dirinya adalah bagian dari keluarganya. Anak akan memahami dan menyadari bahwa dia juga mempunyai hak dan kewajiban serta tanggungjawab dalam keluarga, sama seperti anggota keluarga lainnya.

Jangan biarkan anak hidup dan terombang ambing dengan perasaannya sendiri tentang posisinya dalam keluarga. Penegasan bahwa dirinya adalah bagian dari keluarga itu akan menumbuhkan kesadaran dan rasa memilki sehingga anak akan dengan sukarela menjaga dan merawat serta memelihara tatanan komunikasi yang dipenuhi cinta kasih yang telah dibangun dan dipelihara orang tuanya.

Seringkali orang tua dibuat pusing oleh sikap anaknya yang cendrung enggan membereskan dan merapikan kembali mainan setelah dipergunakan. Apabila kebiasaan tersebut dibiarkan sampai anak menjadi besar dan dewasa, dia akan cendrung meninggalkan setiap peralatan kerja yang telah dipakainya disembarang tempat sebelum kemudian hilang. Saat inilah ketegasan orang tua sangat diperlukan dalam kondisi seperti ini. Ingat, Ketegasan tidak harus diiringi dengan kekerasan.

Kebiasaan buruk tidak mau atau enggan membereskan atau merapikan kembali mainan setelah dipakai, merupakan wujud dari tingkat kesadaran anak terhadap kepemilikan mainannya. Ketika anak memahami dan menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari keluarga dan bagian dari kepemilikan setiap benda yang berada dalam rumah tentunya dengan kesadarannya sebagai anak, dia akan turut menjaga dan merawatnya

Orang tua yang kurang bijaksana dalam mengungkapkan rasa cintanya terhadap anak cendrung akan membereskan dan merapikan sendiri mainan anak yang berserakan, bahkan sebagiannya lagi disertai dengan omelan dan gerutuan yang tidak dimengerti oleh anak. Sikap orang tua yang demikian akan menggiring anak untuk bersikap acuh terhadap lingkungannya. Anak akan kehilangan rasa kepeduliannya terhadap sesama. Dia akan kehilangan rasa cinta dan kasih sayang dalam dirinya dan tumbuh menjadi manusia yang egois, keras kepala, sadis dan maunya menang sendiri.

Memberikan pengertian dengan bahasa cinta yang jelas dan beradab akan membuat anak tumbuh menjadi anak yang lembut dan penuh tanggungjawab. Anak akan mudah memahami lingkungannya dan enak diajak berkomunikasi, sehinga pada akhirnya setelah dia dewasa kelak dia akan tumbuh menjadi manusia yang keberadaanya diakui sebagai pemberi dan penebar kasih sayang yang jadi panutan bagi sesamanya

Cara terbaik mengajarkan cinta dan kasih sayang kepada anak disamping selalu memenuhi rumah dengan aura cinta dan kasih sayang yang nyaman adalah dengan memberi kesempatan kepada anak untuk melihat rasa cinta dan kasih sayang yang manis yang diberikan orang tua mereka terhadap nenek dan kakek mereka. Dengan cara itu anak akan terbimbing jiwanya untuk mengikuti rasa cinta dan manisnya kasih sayang yang diberikan dan diperlihatkan orang tuanya terhadap ibu bapak mereka.

Lalu bagaimana cara memberikan kebutuhan emosi-kasih sayang untuk buah hati Anda? Cobalah dengan melakukan hal-hal yang membuat hati anak senang dan bahagia, seperti memberikan perasaan untuk melindungi, menimbulkan rasa aman dan nyaman, memperhatikan dan menghargai anak, tidak mengutamakan hukuman dengan kemarahan tetapi lebih banyak memberikan contoh-contoh dengan penuh kasih sayang.

(c)2012: hanifoza@gmail.com

Categories: Pengalaman Hidup | Tags: , , | 7 Comments

Post navigation

7 thoughts on “Pengalaman Membesarkan Anak-2: Kekuatan Cinta, Perhatian, dan Kasih Sayang

  1. Dwi Esti Kusumandari

    good article..:)

  2. Sutisna/MIF W42/12

    Tapi yang utama sedaiakan waktu dikala sibuknya aktifitas buat keluarga..

  3. TianPink

    Biasanya sebagian ibu yang “katanya” sayang anak justru cenderung sangat memanjakan anak, dan tidak ingin membebani anak dengan membereskan apa yang anak berantakkan. Padahal itu tidak baik ya pak? Ah sudah lama nih ga berkunjung ke blog bapak

    • Memberi kasih sayang dan memanjakan anak tentu dua hal yang berbeda. Jangan sampai karena kita terlalu sayang kita memanjakan anak berlebihan. Hal itu tidak baik karena bisa membuat kepribadian sang anak tergantung pada orang lain. Selamat datang kembali di blog saya 😀

  4. ifa

    maaf ni saya baru bergabung di blok bapak,…trima kasih atas infrmasinya.nulis lagi dong yang kekuatan kasih sayang yang berpengaruh dengan kecerdasan….sejauhmana ya…pengaruhy dengan kognitif anak…oke trima kasih.

Leave a reply to hanifoza Cancel reply

Blog at WordPress.com.